Kamis, 02 April 2015

"Merantau"

Kisah ini diawali cerita dalam sebuah keluarga yang berlatar belakang adat Minangkabau. Keluarga tersebut terdiri dari seorang ibu  (Christine Hakim) dan dua orang anak laki-lakinya yang bernama Yayan (Donny Alamsyah) dan Yuda (Iko Uwais). 

Menurut kebiasaan adat Minang, apabila anak laki- laki telah dewasa maka ia harus pergi merantau untuk mencari jati diri dan pengalaman hidup, kata Merantau sendiri adalah istilah dalam bahasa Minang yaitu 'rantau'. Istilah rantau ini sendiri mengacu pada daerah-daerah yang ada diluar Minangkabau. 

Dilema ini dihadapi oleh sang ibu  yang tidak ingin melihat anaknya pergi meninggalkan dia tapi disisi lain ada budaya orang Minang yang harus dipenuhi yaitu, merantau.

Dalam Film Merantau ini sang anak yang bernama Yuda  yang menguasai ilmu beladiri khas Minangkabau yaitu Silat Harimau pun akhirnya pergi merantau ke Jakarta, di dalam perjalannanya itu ia  bertemu dengan seseorang yang bernama Erik. Didalam diri Yuda, Erik melihat dirinya dahulu yang begitu bersemangat  untuk merantau ke Jakarta. Tapi ternyata kota Jakarta tak seindah yang dibayangkan, maka Erik pun menasehati Yuda.

Sesampainya di Jakarta, ia pun menuju alamat yang dicari yaitu sekolah pencak silat. Yuda berniat untuk mendalami ilmu beladiri miliknya. Namun ternyata sungguh diluar dugaan, sekolah tersebut ternyata sudah tidak ada, yang tersisa hanya puing-puing reruntuhannya saja.

Tak terpikirkan oleh Yuda kemana ia hendak pergi, akhirnya diputuskannya untuk bermalam disebuah lahan  yang hendak dibangun. Ditengah perjuangannya menghadapi kerasnya kota Jakarta, secara tidak sengaja ia berkenalan dengan seorang anak kecil bernama Adit (Yusuf Aulia) yang hendak mencuri dompetnya.
Dari sanalah awal semua perjuangan Yuda dimulai. Adit mempunyai seorang kakak perempuan bernama Astri (Sisca Jessica), yang sering dianiaya oleh ”boss” nya. Merasa tidak terima, Yuda lalu menghajar orang yang menganiaya Astri yaitu Jhoni (Alex Abbad).

Ternyata persoalan tidak selesai sampai disitu. Jhoni menyimpan dendam kepada Astri, kemudian menculik dan menjualnya kepada komplotan penjual gadis- gadis yang dipimpin oleh Ratger (Mads Koudal) dan tangan kanannya yang bernama Luc (Laurent Basor).

Singkat cerita Astri pun tertangkap, Yuda kembali berjuang untuk membebaskan Astri. Tak disangkanya ia harus berhadapan dengan Eric, seorang yang ia kenal diperjalanan menuju Jakarta.
Eric ternyata ditugaskan oleh Ratger untuk menghabisi Yuda. Pertarungan sengit terjadi antara keduanya di dalam sebuah lift dan Erik pun kalah. Ternyata di luar Lift telah menunggu anak Buah Ratger untuk menghabisi Yuda, namun Eric melindungi Yuda sampai akhirnya ia tewas tertembak oleh orang suruhan Ratger tersebut.

Yuda pun akhirnya tahu tempat penyekapan Astri dan gadis- gadis lainnya. Ternyata disana sudah menunggu Ratger, Luc, dan anak buahnya.  Pertarungan yang tidak imbang itu pun terjadi dan dimenangkan oleh Yuda, sehingga Yuda berhasil membebaskan para gadis yang di culik. Namun tanpa diduga ternyata Ratger menusukkan besi kepada Yuda. Hingga akhirnya Yuda tidak dapat bertahan lagi. Sebelum meninggal, ia berpesan kepada Astri agar mengembalikan benda peninggalan ayahnya yang telah dititipkan ibunya kepada Yuda.

Menurut Saya, secara keseluruhan film ini sangat menarik, dengan menampilkan pemandangan alam kota Padang yang indah, selain itu film ini sangat mengangkat budaya-budaya masyarakat Minangkabau melalui dialog yang menggunakan bahasa daerah, lalu mengangkat budaya Merantau dari Minangkabau itu sendiri, dan menampilkan budaya bela diri khas Indonesia sendiri seperti pencak silat/silat harimau. Hanya saja film ini kurang cocok bagi anak-anak dibawah umur karena banyak menunjukkan adegan kekerasan.