Kisah ini diawali cerita dalam
sebuah keluarga yang berlatar belakang adat Minangkabau. Keluarga tersebut
terdiri dari seorang ibu (Christine Hakim) dan dua orang anak
laki-lakinya yang bernama Yayan (Donny Alamsyah) dan Yuda (Iko Uwais).
Menurut kebiasaan adat Minang,
apabila anak laki- laki telah dewasa maka ia harus pergi merantau untuk mencari
jati diri dan pengalaman hidup, kata Merantau sendiri adalah istilah dalam
bahasa Minang yaitu 'rantau'. Istilah rantau ini sendiri mengacu pada
daerah-daerah yang ada diluar Minangkabau.
Dilema ini dihadapi oleh sang
ibu yang tidak ingin melihat anaknya pergi meninggalkan dia tapi disisi
lain ada budaya orang Minang yang harus dipenuhi yaitu, merantau.
Dalam Film Merantau ini sang anak
yang bernama Yuda yang menguasai ilmu beladiri khas Minangkabau yaitu Silat
Harimau pun akhirnya pergi merantau ke Jakarta, di dalam perjalannanya itu
ia bertemu dengan seseorang yang bernama Erik. Didalam diri Yuda, Erik
melihat dirinya dahulu yang begitu bersemangat untuk merantau ke Jakarta.
Tapi ternyata kota Jakarta tak seindah yang dibayangkan, maka Erik pun
menasehati Yuda.
Sesampainya di Jakarta, ia pun
menuju alamat yang dicari yaitu sekolah pencak silat. Yuda berniat untuk
mendalami ilmu beladiri miliknya. Namun ternyata sungguh diluar dugaan, sekolah
tersebut ternyata sudah tidak ada, yang tersisa hanya puing-puing reruntuhannya
saja.
Tak terpikirkan oleh Yuda kemana ia
hendak pergi, akhirnya diputuskannya untuk bermalam disebuah lahan yang
hendak dibangun. Ditengah perjuangannya menghadapi kerasnya kota Jakarta,
secara tidak sengaja ia berkenalan dengan seorang anak kecil bernama Adit
(Yusuf Aulia) yang hendak mencuri dompetnya.
Dari sanalah awal semua perjuangan
Yuda dimulai. Adit mempunyai seorang kakak perempuan bernama Astri (Sisca
Jessica), yang sering dianiaya oleh ”boss” nya. Merasa tidak terima, Yuda lalu
menghajar orang yang menganiaya Astri yaitu Jhoni (Alex Abbad).
Ternyata persoalan tidak selesai
sampai disitu. Jhoni menyimpan dendam kepada Astri, kemudian menculik dan
menjualnya kepada komplotan penjual gadis- gadis yang dipimpin oleh Ratger
(Mads Koudal) dan tangan kanannya yang bernama Luc (Laurent Basor).
Singkat cerita Astri pun
tertangkap, Yuda kembali berjuang untuk membebaskan Astri. Tak disangkanya ia
harus berhadapan dengan Eric, seorang yang ia kenal diperjalanan menuju
Jakarta.
Eric ternyata ditugaskan oleh
Ratger untuk menghabisi Yuda. Pertarungan sengit terjadi antara keduanya di
dalam sebuah lift dan Erik pun kalah. Ternyata di luar Lift telah menunggu anak
Buah Ratger untuk menghabisi Yuda, namun Eric melindungi Yuda sampai akhirnya
ia tewas tertembak oleh orang suruhan Ratger tersebut.
Yuda pun akhirnya tahu tempat
penyekapan Astri dan gadis- gadis lainnya. Ternyata disana sudah menunggu
Ratger, Luc, dan anak buahnya. Pertarungan yang tidak imbang itu pun
terjadi dan dimenangkan oleh Yuda, sehingga Yuda berhasil membebaskan para
gadis yang di culik. Namun tanpa diduga ternyata Ratger menusukkan besi kepada
Yuda. Hingga akhirnya Yuda tidak dapat bertahan lagi. Sebelum meninggal, ia
berpesan kepada Astri agar mengembalikan benda peninggalan ayahnya yang telah
dititipkan ibunya kepada Yuda.
Menurut Saya, secara keseluruhan
film ini sangat menarik, dengan menampilkan pemandangan alam kota Padang yang
indah, selain itu film ini sangat mengangkat budaya-budaya masyarakat
Minangkabau melalui dialog yang menggunakan bahasa daerah, lalu mengangkat budaya
Merantau dari Minangkabau itu sendiri, dan menampilkan budaya bela diri khas
Indonesia sendiri seperti pencak silat/silat harimau. Hanya saja film ini
kurang cocok bagi anak-anak dibawah umur karena banyak menunjukkan adegan
kekerasan.