COBIT merupakan singkatan dari Control Objective for
Information and related Technology. COBIT adalah kerangka panduan tata kelola
TI dan atau bisa juga disebut sebagai toolset pendukung yang bisa digunakan
untuk menjembatani gap antara kebutuhan dan bagaimana teknis pelaksanaan
pemenuhan kebutuhan tersebut dalam suatu organisasi. COBIT mendukung tata
kelola TI dengan menyediakan kerangka kerja untuk mengatur keselarasan TI
dengan bisnis. Selain itu, kerangka kerja juga memastikan bahwa TI memungkinkan
bisnis, memaksimalkan keuntungan, resiko TI dikelola secara tepat, dan sumber
daya TI digunakan secara bertanggung jawab (Tanuwijaya dan Sarno, 2010).
Disusun oleh Information Systems Audit and Control
Foundation (ISACF®) pada tahun 1996. Edisi kedua dari COBIT diterbitkan pada
tahun 1998. Pada tahun 2000 dirilis COBIT 3.0 oleh ITGI (Information Technology
Governance Institute) dan COBIT 4.0 pada tahun 2005. Rilis terakhir COBIT 4.1
dirilis pada tahun 2007.
Manfaat dan Pengguna COBI
Secara manajerial
target pengguna COBIT dan manfaatnya adalah :
1.
Direktur dan Eksekutif
Untuk memastikan manajemen mengikuti dan mengimplementasikan strategi
searah dan sejalan dengan TI.
2.
Manajemen
Untuk mengambil keputusan investasi TI, untuk keseimbangan resiko dan
kontrol investasi, untuk benchmark lingkungan TI sekarang dan masa depan.
3.
Pengguna
Untuk memperoleh jaminan keamanan dan control produk dan jasa yang
dibutuhkan secara internal maupun eksternal.
4.
Auditors
Untuk memperkuat opini untuk manajemen dalam control internal, untuk
memberikan saran pada control minimum yang diperlukan.
Sumber:
https://haendra.wordpress.com/2012/06/08/pengertian-cobit/
http://irdamentari.blogspot.co.id/2017/01/cobit.html
https://haendra.wordpress.com/2012/06/08/pengertian-cobit/
http://irdamentari.blogspot.co.id/2017/01/cobit.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar